Mengajar Disiplin, Ibu Cekik Anaknya Karena Minum Susu Tanpa Izin

assalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillah, saya selaku pemilik blog ini, bisa dapat membuat posting lagi. go to tkp. Agar tak tumbuh menjadi nakal, sebagian orang tua kerap menggunakan cara yang keras untuk mendisiplinkan anaknya. Akan tetapi ibu yang satu ini tampaknya bersikap berlebihan. Hanya karena anaknya minum susu tanpa izin, ibu ini mencekik leher putranya. Karena tindak penganiayaan tersebut, wanita bernama Ruth Vasquez Rodriguez-Martinez ini pun ditahan polisi. Saat diperiksa di kantor polisi, si anak yang baru berumur enam tahun mengaku waktu itu ia menuju ke dapur dan minum susu coklat tanpa seijin ibunya. Namun ia tak pernah menyangka ketika ketahuan sang ibu bakal langsung marah besar dan mencekiknya, lantas mendorong tubuhnya masuk ke kloset, hingga kepalanya terbentur ke dinding dan berdarah. Kepada polisi, si bocah malang ini juga mengaku saat itu ia menangis kesakitan dan darahnya sudah berceceran di lantai karpet rumahnya. Tapi tampaknya sang ibu tak peduli. Dari hasil pemeriksaan Child Protective Services (CPS), pada dahi anak ini juga ditemukan bekas luka sepanjang 1,5 inci yang diduga akibat perbuatan ibunya tersebut. Tak kalah mengejutkan, bocah yang dirahasiakan namanya itu mengungkap bahwa ini bukanlah pertama kalinya sang ibu mencekik dirinya. Sebelumnya ia juga sering dikurung di dalam kloset tanpa alasan yang jelas. Beruntung ketika dikonfrontir oleh polisi, Rodriguez-Martinez mengakui perbuatannya pada sang anak. Ia mengaku telah meremas kaos si anak lantas mencekiknya, termasuk memukulnya dengan ikat pinggang. Namun ia tak mengakui bila telah menghempaskan si anak ke dinding hingga muncul bekas luka di dahinya. Rodriguez-Martinez hanya mengatakan selama insiden itu terjadi, tanpa disengaja kepala putranya mengenai dinding dan muncullah bekas luka tersebut. "Anak itu diam-diam mengambil susu cokelat dan saya sedang berusaha mendisiplinkannya," tegasnya kepada polisi seperti dikutip dari hlntv.com, Senin (6/10/2014). Anehnya, setelah mengetahui kepala anaknya berdarah, ibu berumur 23 tahun tersebut justru tak segera membawa anaknya ke klinik atau rumah sakit terdekat. Ini ia lakukan karena ia tak ingin ada CPS yang datang ke rumahnya. Namun karena bukti penganiayaan yang dilakukan sang ibu kurang kuat, Rodriguez- Martinez dapat dilepaskan dengan membayar uang jaminan sebesar 10.000 dollar AS (sekitar Rp 122 juta). Penelitian sebelumnya yang dilakukan di Australia dan Amerika juga mengungkap anak yang sering dipukul cenderung tumbuh menjadi anak yang agresif sekaligus mempunyai gangguan perilaku. "(Karena) kebiasaan mencubit atau melakukan kekerasan fisik terhadap anak ketika melakukan kesalahan dapat memberikan pemahaman bahwa mencubit/melakukan kekerasan fisik boleh untuk dilakukan untuk menyelesaikan masalah," terang Ratih Zulhaqqi, M.Psi. dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI dan Pusat Layanan Tumbuh Kembang KANCIL kepada detikHealth beberapa waktu lalu. wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan Populer